Bab 694
Bab 694 Menyerahkan Aset dan Pensiun
Begitu mendengar Sam mengatakan bersedia menyerahkan seluruh asetnya, diam–diam ada banyak orang yang mengagumi keputusan Sam.
Pria itu bersedia menyerahkan seluruh asetnya demi menyelamatkan nyawanya!
Namun, siapa suruh dia menyinggung Ardika.
“Oke, kalau begitu serahkan saja asetmu kepada negara.”
Ardika melambaikan tangannya, dia tidak berniat menerima aset Sam sebagai milik pribadinya.
Dia sama sekali tidak tertarik dengan uang tersebut.
Saat ini, dia berkata, “Selain itu, urusan dunia preman Kota Serambi serahkan saja pada Tina. Adapun mengenai kamu, sebaiknya kamu pensiun saja.”
Sebelum memasuki vila ini, kebetulan ada sebuah ide yang tebersit dalam benaknya, yaitu membantu Tina memperluas pengaruhnya di dunia preman.
Dengan begitu, bisa mengurangi masalah yang dihadapinya dan Luna.
Tina tertegun sejenak.
Dia tidak menyangka nyali Ardika sebesar itu. Berani–beraninya Ardika meminta Sam untuk menyerahkan kekuasaan padanya.
Dia melirik Thomas dan mendapati kakak sepupunya itu sama sekali tidak keberatan.
‘Dasar Ardika ini benar–benar pandai membaca situasi. Dia sengaja menyenangkan hatiku di hadapan Thomas, ‘kan?‘ gumam Tina dalam hati.
‘Pantas saja Thomas membiarkannya bertindak sesuka hati.
Adapun mengenai Sam, ekspresinya tampak sangat sedih sekaligus panik.
Dia tidak menyangka Ardika bisa membuat keputusan seperti itu.
Keputusan itu adalah sebuah pukulan berat bagi Keluarga Mahasura Kota Serambi.
Kalau kehilangan aset, dia masih bisa mengumpulkan uang dari nol lagi.
Namun, begitu dia pensiun, dia tidak akan punya kesempatan untuk membalikkan keadaan lagi!
“Terima kasih! Terima kasih Tuan Ardika sudah mengampuni nyawaku!”
Walaupun hatinya terasa sangat sakit, tetapi Sam terpaksa tetap harus mengucapkan terima kasih kepada Ardika. Exclusive content © by Nô(v)el/Dr/ama.Org.
Sam benar–benar menyesal.
Sekarang akhirnya dia sudah paham maksud Farlin yang mengatakan bahwa keluarganya akan…
hancur!
Di antara kerumunan, Yoga yang bergegas datang setelah mendengar informasi juga
tercengang.
Awalnya, dia berniat untuk menyingkirkan Sam dengan meminjam kekuatan Ardika, lalu membayangkan dirinya sendiri yang akan diangkat menjadi raja preman Kota Serambi.
Siapa sangka, perencanaannya ini gagal total!
Hanya dengan satu kalimat dari Ardika, raja preman Kota Serambi langsung berganti orang.
Setelah hari ini berlalu, Keluarga Mahasura Kota Serambi benar–benar hanya tinggal sejarah.
Begitu informasi ini tersebar luas, dunia preman Kota Banyuli dan Kota Serambi langsung
terguncang.
Hanya karena Sam menangkap Farlin, Sam berakhir dengan kehilangan posisinya sebagai raja
preman.
Hal ini benar–benar di luar nalar!
Ada banyak orang ganas di Kota Serambi yang sudah menargetkan posisi Sam.
Sekarang Sam sudah disingkirkan dari posisinya, banyak orang yang sudah bersiap untuk mengambil tindakan.
Namun, tak lama kemudian, informasi baru tersebar luas.
Dengan bantuan dari Sam, Tina, putri angkat Alden, raja preman Kota Banyuli sedang mengambil alih kekuasaan raja preman Kota Serambi tersebut.
Terlebih lagi, semua ini adalah instruksi dari orang yang memerintahkan Sam untuk pensiun.
Begitu mendengar informasi tersebut, semua orang langsung mengurungkan niat mereka untuk mengambil tindakan.
Tidak ada seorang pun yang berani bertindak.
Setelahnya, peralihan kekuasaan dunia preman Kota Serambi dikatakan berlangsung secara damai dan sempurna.
Ya, seperti itulah informasi yang beredar.
Setelah meninggalkan vila milik Sam, Ardika dan Farlin kembali ke Kota Banyuli.
Sam juga ikut bersama mereka.
Saat raja preman Kota Serambi terdahulu Itu datang mengunjungi Desi dan Jacky dengan membawa bungkusan–bungkusan suplemen dan meminta maaf, Luna sekeluarga benar–benar tercengang.
Bagaimana Ardika bisa melakukan hal seperti ini?
Hingga Sam sudah diusir cukup lama dari vila oleh Ardika, mereka masih belum tersadar dari lamunan mereka.
Bagaimanapun juga, identitas Sam tidak biasa. Sam adalah seorang raja preman. Seorang raja preman yang sudah berkuasa selama bertahun–tahun itu datang mengunjungi mereka dan meminta maaf pada mereka secara pribadi!
Terlebih lagi, mulut pria itu sangat manis. Dia memanggil Jacky dan Desi dengan panggilan Paman Jacky” dan “Bibi Desi“.
Mengingat usia Sam hampir seumuran dengan Jacky, Desi dan Jacky merasa panggilan pria itu terhadap mereka sangat aneh.
Saat mereka sekeluarga duduk di meja makan dan makan malam bersama, Ardika tersenyum dan berkata, “Sayang, sudah kubilang, ‘kan? Tunggu aku pulang dan makan malam bersama, tapi kalian malah nggak memercayaiku.”
Tepat pada saat ini, Luna menerima sebuah panggilan telepon.
Setelah meletakkan ponselnya, dia memutar padanya dan berkata pada Ardika, “Tina sudah meneleponku dan menceritakan semuanya padaku. Kali ini, semuanya berkat Kapten Thomas.”
“Tina juga bilang sekarang kamu pasti sedang membual lagi. Dia memintaku untuk mengontrolmu dengan baik. Jangan berlagak hebat!”