Antara Dendam dan Penyesalan

Bab 814



Bab 814

Hubungan keluarga alami tidak dapat diputuskan dengan cara apa pun, bahkan sebelumnya Luna tidak

pernah bertemu dengan Selena.

George menunjukkan foto Selena kepada Luna, tetapi wanita di foto itu tersenyum hangat dan memiliki tambut.

Tidak seperti sekarang, terlihat kurus, lemah dan lesu.

Luna masih bisa langsung mengenali bahwa Selena adalah ibunya sendiri,

Reaksi Selena sama seperti Harvey, Selena memeluk erat Luna sambil meneteskan air mata.

Ini adalah air mata kebahagiaan bertemu kembali, memeluk tubuh si kecil membuat Selena teringat pada penderitaan yang mereka alami pada hari kelahiran mereka.

Selena pernah berpikir bahwa dirinya tidak akan pernah melihat anaknya seumur hidup, tetapi sekarang anaknya sudah besar seperti ini, begitu lembut, bagaimana mungkin dia tidak terharu?

Luna makin bingung, beberapa hari yang lalu paman tampan itu memeluknya sambil menangis, sekarang Ibu juga menangis?

Dia tidak memahaminya.

Dia dengan lembut mengusap air mata Selena, lalu meniupnya sambil berkata, “Jangan menangis.”

Setiap kali Luna terluka. George akan meniupnya, membuat Luna tidak akan menangis lagi.

Selena mengusap air mata di sudut matanya, dia mengulurkan tangannya untuk memegang wajah si kecil dengan hati–hati. Alis dan mata indah gadis kecil ini menarik perhatian, Meski mirip dengan

Harvey, dia tetap menyukainya.

“Nemamu Luna, benar?”

Anak perempuan itu mengangguk, “Luna, bulan.”

George berharap kakaknya bisa seperti matahari yang terik, cerah dan bersemangat, juga berharap

adiknya seperti bulan yang bersih dan suci.

Selena berhenti menangis, dia berlutut di bawah, jari–jarinya gemetar saat menyentuh alis mata si kecil,

bibirnya bergetar sambil mengucapkan, “Bagus, sangat bagus, nama yang indah.”

Luna tidak mengerti, kenapa ibunya masih menangis? Material © of NôvelDrama.Org.

Dia mengulurkan tangan kecilnya, dan membelai kepala Selena yang ditumbuhi beberapa rambut

Kepala.”

Selena sibuk mengusap air mata, “Ibu sakit, itu sebabnya rambut ibu rontok, nanti akan tumbuh lagi.

Dia kembali memeluk anaknya, “Kelak kita nggak akan berpisah, oke?

“Kakak,” ucap Luna membetulkan.

*Ya, Ibu akan menemukan Kakak, kita akan bersatu sebagai keluarga.”

Setelah mendengar ucapan itu, Luna akhirnya tersenyum. Dia teringat bahwa pada hari itu Harvey juga pernah mengatakan bahwa dia akan membantunya mencari saudaranya. Dalam hatinya dia berbisik..

Paman…”

“Paman? Paman yang mana?”

Luna juga tidak bisa menggambarkannya, karena Harvey tidak memberitahunya nama astinya. Lustas

hanya tahu pria itu dipanggil Paman.

Harvey perlahan berjalan mendekat, “Kamu baru saja sadar dan tubuhmu perlu diperiksa. Makantan

lebih dulu, ada yang menjaga Nona Luna di sini, nggak akan ada bahaya di pulau im.”

Selena baru menyadari situasi saat ini, “Kita berada di mana? Di mana Paman Mike?

“Malam itu kita beruntung bertemu dengan angkatan laut, mereka menangkap semua bajak laut dan

kapal Paman Mike diserang, untungnya barang–barang masih selamat. Kamu pingsan beberapa hari. ditambah mereka juga kesulitan menjaga diri, jadi nggak bisa membawamu bersama. Angkatan laut

membawa kita ke pulau terdekat untuk beristirahat, ini wilayah Negara Arama, Jangan khawatir, ngask

akan ada lagi bajak laut.”

“Berapa lama aku tidur?”

“Sudah berhari–hari ini, itu sebabnya tubuhmu sangat lemah. Sebaliknya tubuh Nona Luna agak baik, and

hanya menelan beberapa teguk air. Beberapa hari ini aku dengan cermat mengawasinya, nggak ada

masalah lain.”

Selena mengangguk, “Syukurlah ada kamu, terima kasih.”

“Nona jangan terlalu segan, jangan bicara memberikan uang pada Dokter Lewis, kita sudah bersama

beberapa bulan, setidaknya bisa dibilang teman. Kalau teman sedang kesulitan, mana mungkin axu


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.